Tak Ada Paguyuban, Suprapto 'Menghilang', PKL Rumah Tua Kelimpungan

BATUTIMES - Gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah. Pelanduk itu menggambarkan kondisi para pedagang kaki lima (PKL) di area halaman Rumah Tua, Jalan Sudiro, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Mereka kelimpungan lantaran telanjur membayar uang sewa pada pemilik lama, Suprapto yang kini seolah menghilang.
Salah satu pedagang lalapan, Hj Asmaiah mengaku kaget dengan adanya proses eksekusi itu. "Memang beberapa hari ada kabar-kabar pembongkaran ini. Tapi ya tetap kaget," ujarnya. Dia mengaku sangat dirugikan karena tidak ada kejelasan nasib PKL di pasar kuliner di sisi selatan Alun-Alun Kota Batu itu. "Harusnya kontrak saya sampai tahun 2022, masih ada empat tahun lagi. Per tahun juga keluar Rp 20 juta untuk dua lapak," terangnya.
Tak hanya itu, Asmaiah mengaku juga sempat mengeluarkan uang Rp 100 juta untuk uang muka pembelian tanah yang dia sewa. "Katanya bisa dibeli, uang mukanya Rp 100 juta. Ya sudah saya bayar ke Pak Suprapto itu. Tapi sekarang orangnya hilang, saya punya nomer Hp-nya tapi tidak aktif. Orang-orang sini nyari juga nggak ketemu, nggak ketahuan," sesalnya.
Asmaiah sendiri telah berjualan di lokasi itu sekitar 18 tahun. "Dulunya kan PKL alun-alun, saat dibangun (pada 2010) kami disuruh pindah. Ya langsung nyewa ke Pak Suprapto itu sampai sekarang," sebutnya. Meski eksistensinya lama, tetapi menurutnya selama ini tidak ada paguyuban pedagang.
Masing-masing orang berhubungan langsung dengan Suprapto soal sewa-menyewa. Harga kesepakatan antar pedagang untuk nominal sewanya pun beragam. "Nggak ada paguyuban, tapi ini teman-teman sedang mengumpulkan KTP untuk izin jualan lagi ke pemilik baru," tuturnya.

Para PKL juga mengaku sempat ditarik uang untuk biaya perkara oleh Suprapto. "Ada pesuruh Pak Prapto yang datang, disuruh minta sumbangan. Per orang Rp 500 ribu, katanya buat ini buat itu persidangan. Yang terakhir malah belum selesai masa kontrak, sudah harus diperpanjang dan bayar di muka," ujar Umi Choiriah, salah satu PKL penjual lalapan.
Sama seperti pedagang lain, Umi pun mengaku tidak bisa menghubungi Suprapto untuk meminta kejelasan. "Di sini saya kontrak tahunan, satu tahun satu bedak kecil itu Rp 5 juta. Tapi tiap bulan ada iuran-iuran sampai Rp 1 juta," urainya. Sementara keuntungan per hari, Umi mengaku mendapat sekitar Rp 350-500 ribu. "Pokoknya pas mau lebaran (sekitar Juni 2018) mereka minta sumbangan buat ke pengadilan. Pak Prapto yang minta, dijalankan yang lain," tambahnya.
Tahun-tahun sebelumnya, lanjut Umi, memang kerap ada informasi pembongkaran. Hanya saja, kabar itu tidak terbukti. "Memang biasanya setiap satu tahun itu 2 kali ada pemberitahuan begini. Jelang lebaran dan tahun baru, tapi biasanya hoax tidak terjadi gitu. Yang sekarang ternyata direalisasikan," paparnya.
Para PKL pun berharap mereka kembali mendapatkan tempat mengais rezeki di sekitar Alun-Alun Kota Batu. "Kalau bisa kuliner tetap ada, ini kan tempat wisata dari pada kami jualan di pinggir-pinggir jalan. Dan jika ini nanti dibangun tempat kuliner, kami berharap tetap mengutamakan pedagang yang sudah menempati area di sini," ujar Saiful Amin, pedagang suvenir.
Meski demikian, Saiful menyebut bahwa tidak semua pedagang adalah warga asli Kota Batu. "Ada 100 pedagang kurang lebih, soalnya ada yang punya 2 bahkan 4 bedak. Ada pemilik dari luar Malang, dari Jawa Tengah. Tapi kami minta ada perhatian dari pemerintah, karena kami ini dulu diusir dari alun-alun, sekarang diusir lagi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kemarin (5/12/2018) PN Malang melakukan eksekusi lahan pasar PKL Rumah Tua di Jalan Sudiro, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Sempat nyaris bentrok dengan massa pendukung pemilik lama, eksekusi tetap dilangsungkan. Pengosongan pusat kuliner itu merupakan buntut dari sengketa dua pihak yakni pemilik lama Suprapto dengan pemilik baru Linawati Hedijanto.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu pun buka suara terkait drama eksekusi lahan di halaman Rumah Tua di Jalan Sudiro itu. Terkait PKL dan status lahan, simak ulasannya di berita MalangTIMES selanjutnya.
-
Salah Satunya di Indonesia, 5 Tempat Ibadah Berhantu
Apa jadinya jika tempat berhantu merupakan tempat ibadah. Tentu dengan hadirnya hantu di sana menjadi seram.
-
Harga Bahan Pokok Merangkak Stabil bahkan Menurun di Pasar Besar Kota Batu
Beberapa bahan pokok yang turun seperti cabai rawit, saat ini Rp 20 ribu per kilogram.
-
Rayakan Valentine, Delapan Pasangan Mesum Digrebek Tim Gabungan, Ada yang Masih Bugil
Operasi Gabungan, Satpol PP, Kodim dan Polres Tulungagung berhasil mengamankan delapan pasangan yang diduga berbuat mesum di hari Valentine, Kamis (14/02) malam.
-
Jalin Kasih dengan Pria Muda, Nenek Pemulung 75 Tahun Ini Malah Jemput Maut
Cinta memang sesuatu yang penuh misteri, bahkan ada istilah cinta buta yaitu cinta yang tak pandang usia, tak pandang latar belakang dan tak pandang alasan.
-
Predator, Satria Garuda Bima X Bertarung Memerankan Aksi dalam Film di Alun-Alun Kota Batu
Predator, Satria Garuda Bima X, Monster Landak dalam film menampakkan diri di Alun-Alun Kota Batu. Kehadiran mereka menjadi pusat perhatian para wisatawan yang hadir berwisata di sana.
-
Milo Tak Akan Biarkan Persib Dominasi Permainan
Persib Bandung bukanlah lawan yang mudah untuk dihadapi. Tim itu banyak dihuni pemain berkualitas semacam Esteban Vizcarra, Srdjan Lopicic, dan Ezechiel Ndouasel.
-
Bencana Besar Guncang Coban Talun, Tewaskan 4 Orang
Bencana alam cukup besar menyelimuti Wanawisata Coban Talun, Desa Tulungrejo, Kecamatan Batu, Kamis (14/2/2019
-
Arema FC Matangkan Kiper Jelang Lawan Persib
Arema FC terus mematangkan tim jelang keberangkatan ke Bandung untuk melawan Persib dalam laga babak 16 besar Piala Indonesia leg pertama di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (18/2/2019) mendatang.
-
BI Siap Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, Kembali Hidupkan Sen
Bank Indonesia (BI) akan melakukan penyederhanaan nominal mata uang rupiah atau redenominasi.
-
Perumdam Among Tirto Siapkan 1500 Sambungan Rumah Bagi Masyarakat Kota Batu, Ini Syaratnya
Pelayanan 1500 Sambungan Rumah (SR) bakal diajukan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Among Tirto Kota Batu kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI..
-
Sebagian Proses Pelipatan Selesai, KPU Batu Bingung Lokasi Penyimpanan Surat Suara
Sebanyak 20 box surat suara DPR Provinsi telah dilakukan pelipatan sejak selasa (12/2/2019) lalu oleh KPU Kota Batu.
-
280 Surat Suara Rusak, KPU Batu Lapor KPU Pusat
Proses pelipatan surat suara DPRD Provinsi Jatim sudah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu sejak Selasa (12/2/2019).
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]batutimes.com | marketing[at]batutimes.com
-
-
Harga Bahan Pokok Merangkak Stabil bahkan Menurun di Pasar Besar Kota Batu
-
Rayakan Valentine, Delapan Pasangan Mesum Digrebek Tim Gabungan, Ada yang Masih Bugil
-
Jalin Kasih dengan Pria Muda, Nenek Pemulung 75 Tahun Ini Malah Jemput Maut
-
Predator, Satria Garuda Bima X Bertarung Memerankan Aksi dalam Film di Alun-Alun Kota Batu