Tarian Resik Kalen dan Bambu Gila Semarakkan Ngaglik Festival

KOTA BATU - Warga Kelurahan Ngaglik Kota Batu punya cara sendiri untuk melestarikan budaya lokal. Yakni dengan mengadakan Ngaglik Festival ke-2 pada 15-16 Juli 2017.
Budaya yang disajikan antara lain tari Sapu Korek, tari lesung, sanduk, ludruk, kidung laras dan dolanan anak Nyi Puthut serta tari Kidung Sawah. Juga ada atraksi bambu gila, pencak silat, tarian Resik Kalen dan ragam budaya lainnya.
Warga menggelar acara ini dengan harapan generasi muda mau memahami serta menghidupkan kembali warisan leluhur.
Setidaknya dalam pagelaran budaya itu, warga tua muda dan anak-anak banyak yang menonton dan berpartisipasi. Mereka antusias menyaksikan urutan acara dari sore hingga malam hari.
Achmad Rifai Djauhar, ketua panitia pelaksana Ngaglik Festival 2017 mengatakan, budaya lokal terutama di Kelurahan Ngaglik sangat banyak.
"Kearifan lokal harus dijaga dan diangkat kembali. Salah satunya dengan mengadakan acara Ngaglik Festifal. Karena di dalam acara itu ada upaya melestarikan kearifan lokal yang hampir punah,” ungkap Cak Mat, panggilan Achmad Rifai Djauhar kepada BatuTIMES.
Pihaknya dan beberapa warga berkeinginan agar generasi mendatang mau merawat dan peduli budaya seiring kemajuan zaman.
Seniman yang tinggal di Jalan Kasiman 182 Kelurahan Ngaglik menjelaskan, pada 1930-an di wilayah Ngaglik terdata sebanyak 12 hektar lahan pertanian dan persawahan.
Seiring berjalannya waktu, di wilayah ini lahan pertanian makin terkikis dan hanya menyisakan kurang lebih 2 ribu meter lahan persawahan.
Penyusutan lahan pertanian yang menjadi permukiman berdampak pada datangnya budaya dari luar. Boleh juga diasumsikan banyaknya penduduk pendatang ini mengikis budaya asli.
Untuk itu, festival budaya sebagai pengingat dan juga sarana pelestari budaya perlu terus digelar agar budaya asli tidak ikut sirna.
"Ada kegiatan ritual adat resik kalen. Yaitu membersihkan sungai sebagai sarana pengairan. Sebab, dulunya warga dan petani sangat terbantu dengan adanya sungai. Bisa dibilang pendukung mata pencaharian," tegasnya.
Dalam acara tersebut juga sebagai ajang bersilaturahmi antar seniman dan budayawan di Kota Batu. Juga dihadiri Ki Ahmad Iswandi, Ki Yongky Irawan dari rumah budaya Tunggulwulung Kota Malang, Ki Syamsu Samanhudi Soed, komunitas sastra teater & film satu ruang serta Lurah Ngaglik Yandi. (*)
Tidak ada artikel terkait
-
Tidak Ada Angin dan Hujan, Pohon Setinggi 15 Meter di Kota Batu Ini Tiba-Tiba Tumbang
Kondisi cuaca pagi hari di Kota Batu cukup cerah, Sabtu (23/2/2019). Tapi tiba-tiba ada pohon tumbang di jalan Raya Diponegoro Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
-
Bentuknya Cantik, Tapi 10 Tanaman Ini Pemakan Daging yang Mematikan
Di dunia ada beberapa tanaman yang unik dan aneh. Bahkan ada juga yang memakan daging selayaknya hewan. Maka tak heran bila mereka disebut dengan tumbuhan karnivora.
-
Dua Pemerintah Desa Hambat Pencairan Dana Desa Rp 100,48 Miliar Tahap Pertama
Dana Desa (DD) tahap pertama terpaksa tidak bisa cair di Kota Batu. Sebab masih ada dua desa di Kecamatan Batu yang belum menyelesaikan proposal rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa (RAPBDes).
-
Bosda di Kota Batu Terpaksa Dihapus, Pemkot Siapkan Bantuan Lain
Pelajar SMA/SMK/SLBN/MA di Kota Batu tahun 2019 ini tidak bisa menikmati lagi Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dari Pemkot Batu. Sebab Pemkot Batu telah menghapus bantuan tersebut.
-
Kerja Bakti Masal Pelajar Hingga ASN Libas Habis Sampah di Kota Batu
Jumat (22/2/2019) di setiap sudut Kota Batu terlihat kesibukan warga untuk membersihkan lingkungan masing-masing. Kegiatan ini merupakan cara warga untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) seluruh elemen bergotongroyong secara masal untuk m
-
5 Detik Saja Oksigen Hilang dari Bumi, Berbagai Bencana Dahsyat Akan Datang
Kehidupan di Bumi ini sangat bergantung kepada ketersediaan oksigen. Makhluk hidup di Bumi tak ada yang mampu bertahan jika tak ada oksigen.
-
Empat Tol Bawah Air Tercanggih dan Mengagumkan di Berbagai Negara
Terowongan bawah air bisa menjadi solusi untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas secara efisien dan praktis. Adanya terowongan atau jalan tol bawah air menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya.
-
Makna Dajjal di Lima Agama, Ternyata...
Dalam agama Islam, Dajjal adalah makhluk paling mengerikan yang akan meluluhlantahkan manusia di akhir zaman dengan fitnah-fitnah keji, pembunuhan, dan peperangan.
-
Inilah 7 Artis Dunia yang Menjual Jiwanya kepada Setan
Terkenal dan banyak uang. Itulah impian banyak dari banyak selebriti Indonesia maupun dunia.
-
Cinemaxx Memberikan Hadiah Untuk Penonton Setia di Malang
PT Cinemaxx Global Pasifik (Cinemaxx), sebuah jaringan bioskop yang bertumbuh pesat di Indonesia, mengadakan sebuah program acara yang tiada duanya, spesial untuk para penduduk di Kota Malang pada akhir pekan tanggal 22 sampai 24 Februari 2019.
-
Mengenal Penis Terpanjang di Dunia yang Laku Dijual Rp 83 Juta
Selalu ada yang baru di dunia dan kerap membuat kita geleng kepala. Salah satunya mengenai bagian organ yang dimiliki makhluk hidup, yaitu penis.
-
Edan! Kucing Desainer Rumah Mode Chanel Karl Lagerfeld Warisi Kekayaan Rp 2,8 T
Dua hari yang lalu (19/2), desainer rumah mode Chanel, Karl Lagerfeld meninggal dunia.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]batutimes.com | marketing[at]batutimes.com