Muhammad Athar

Foto: Wikipedia
Nama | : | Muhammad Athar |
Profesi | : | Wakil Presiden Republik Indonesia |
Agama | : | Islam |
Tempat Lahir | : | Bukittinggi |
Tanggal Lahir | : | 12 August 1902 |
Zodiac | : | Leo |
Warga Negara | : | Indonesia |
Keahlian | : | Politik Luar Negeri |
Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang keturunan aceh yang lama menetap di Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902. Namanya, Athar berasal dari bahasa Arab, yang berarti "harum".
Ia merupakan anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Sementara itu, ibunya berasal dari keturunan pedagang. Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta.
Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari Palembang, Haji Ning sering berhubungan dagang dengan Ilyas Bagindo Marah, kakeknya dari pihak ibu. Dari perkawinan Siti Saleha dengan Haji Ning, mereka dikaruniai empat orang anak, yang kesemuanya adalah perempuan.
Sekolah Dasar:
- ELS Padang (SMA Negeri 1 Padang) (1913)
Sekolah Menengah Pertama:
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) (1917)
Sekolah Menengah Atas:
- Prins Hendrik School
Perguruan Tinggi:
- Handels Hogeschool (Universitas Erasmus Rotterdam) (1921)
- Doctor Honouris Causa (Universitas Gajah Mada Yogyakarta) (27 November 1956)
Non-Politik:
- Bendahara Majalah Putera (1923)
- Pimpinan Perhimpunan Indonesia (1926 & 1927)
- Bapak Koperasi Indonesia (12 Juli 1947)
Politik:
- Wakil Presiden Republik Indonesia (18 Agustus 1945)
- Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Repbulik Indonesia (29 Januari 1948)
- Ketua Delegasi Republik Indonesia di Belanda dan di Jakarta (27 Desember 1949)
- Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949)
- Wakil Presiden Republik Indonesia (17 Agustus 1950)
- Penasehat Komisi IV (31 Januari 1970)
- Ketua Panitia Lima (1975)
-
KH.Imam Bukhori Jatinom Blitar, Ulama Sufi dan Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia
Menelusuri Jejak Peradaban Islam di Blitar (4)
-
Vila Tempat Peristirahatan Bung Karno Itu Jadi Obat Kerinduan Wisatawan
Vila Bima Shakti merupakan nama pemberian Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno. Vila itu berada di kawasan Taman Rekreasi Selecta, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
-
Hanya Dua Lelaki Ini yang Berani Kencingi Hatta
Banyak peristiwa yang tidak dicatat oleh para penulis sejarah Indonesia. Atau luput dari perhatian masyarakat terhadap para pelaku sejarah
-
Sontoloyo Versi Jokowi, Soekarno, dan Sejumlah Politikus
Istilah sontoloyo menjadi trending pasca Jokowi menyebut kata tersebut lantaran tak kuasa menahan kemarahannya. Dia mengecam politikus yang hanya bisa mengkritik kebijakan pemerintah tanpa melihat manfaatnya dengan menyebut politikus semacam itu sebagai
Komentar Anda
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]batutimes.com | marketing[at]batutimes.com
-
Tidak Ada Angin dan Hujan, Pohon Setinggi 15 Meter di Kota Batu Ini Tiba-Tiba Tumbang
-
Bentuknya Cantik, Tapi 10 Tanaman Ini Pemakan Daging yang Mematikan
-
Dua Pemerintah Desa Hambat Pencairan Dana Desa Rp 100,48 Miliar Tahap Pertama
-
Bosda di Kota Batu Terpaksa Dihapus, Pemkot Siapkan Bantuan Lain
-
Kerja Bakti Masal Pelajar Hingga ASN Libas Habis Sampah di Kota Batu